studi kasus materi bab 5-7
BAB 5
MANUSIA DAN KEINDAHAN
Studi Kasus :
SEORANG PRIA ASAL RUSIA MENCURI MAYAT ANAK ANAK UNTUK DIJADIKAN BONEKA
Sebuah kisah tragis dialami beberapa warga Rusia yang sudah kehilangan anak-anak mereka. Kesedihan yang dirasakan setelah ditinggal selamanya oleh sang anak semakin dalam akibat aksi gila seorang pria. Pria tersebut menggali 29 makam anak-anak dan mengubah tubuh mereka menjadi boneka.
Anatoly Moskvin (47 tahun) ditangkap pihak kepolisian setelah ditemukan bukti bahwa dia menggali 29 makam anak perempuan dan mengubah tubuh mereka menjadi mumi. Mumi-mumi itu didandani layaknya boneka, diberi baju dan dipajang di kediaman milik Anatoly. Aksi ini memicu kemarahan keluarga korban.
Dilansir oleh metro.co.uk, sang pelaku sebenarnya seorang pria genius, dia bahkan bisa berbicara dalam 13 bahasa. Namun sayangnya, genius kadang membuat seseorang kehilangan akal sehat. Anatoly punya obsesi dengan boneka dan yakin bisa menghidupkan anak-anak itu lagi. Apapun alasannya, tindakan Anatoly sudah masuk tingkat kejahatan dan akan diproses secara hukum.
Salah satu pihak korban, mengatakan bahwa hal ini sangat melukai perasaan mereka. Bisa dibayangkan, salah satu mayat yang diambil adalah Olga yang masih berusia 10 tahun saat meninggal karena dibunuh. Tubuh anak perempuan itu ditemukan di rumah Anatoly dengan kondisi sudah menjadi mumi, dipakaikan baju dan didandani.
"Orang gila ini bahkan meninggalkan pesan tanpa nama dan menyebut anak perempuan kami Little Lady," ujar Natalia Chardymora, ibu Olga. "Bisa Anda bayangkan bagaimana perasaan kami saat membaca catatan itu tentang putri kami yang meninggal akibat dibunuh. Ini bukan lelucon sama sekali karena sudah menghancurkan hati ini.
Saat ini Anatoly sudah dalam penanganan tim kepolisian. Dia mengaku sudah mencuri mayat anak perempuan sejak tahun 2011. Alasannya adalah dia menunggu ilmu pengetahuan yang dapat membangkitkan anak-anak perempuan itu lagi. Karena tes menyatakan pria ini gila, dia juga mendapat penanganan dari rumah sakit kejiwaan.
OPINI :
manusia sangat memiliki keinginan akan hal yang indah, keindahan dapat berupa suatu bentuk objek yang cantik, tampan, bersih, baru, dan lain lain. untuk memenuhi hal tersebut manusia akan mencarinya dengan naluri masing-masing apa yang mereka butuhkan dari keindahan tersebut. Tetapi terkadang ada saja manusia yang rela meninggalkan akal sehat mereka untuk mendapatkan keindahan seperti kasus diatas.
Seharusnya kita tidak hanya memikirkan soal keindahan yang akan kita dapatkan, tetapi juga harus memikirkan apakah cara yang kita lakukan untuk mendapatkan keindahan tersebut benar atau tidak.
Studi kasus 2 :
Merdeka.com - Zhongkai Xiang, 20, memiliki kemampuan artistik yang langka, yang membuatnya mampu menciptakan berbagai karakter dengan menggunakan kardus.
Sejak duduk di bangku SMP, pria asal Taiwan ini sudah tertarik untuk membuat patung kertas. Kemudian dia mulai mencoba membuat patung dari kardus, yang terus dilakukannya hingga sekarang.
Bukan cuma itu. Sesekali, dia juga mencoba untuk membuat patung dari bahan lain seperti sedotan minuman. Dari semua karyanya, salah satu favorit Zhongkai adalah patung naga, yang merupakan salah satu patung pertama yang pernah dibuatnya.
"Saya telah memproduksi banyak karya seni dari kardus. Sebagai contoh, Optimus Prime, kerangka T-Rex dan Pterodactyl, dan Iron Man," kata Zhongkai, seperti dilansir Stan Winston School of Character Arts.
Untuk membuat kostum Iron Man seukuran aslinya dari kardus, Zhongkai menggunakan teknik pemodelan kertas khusus yang disebut Pepakura. Uniknya, dia sangat jarang menambahkan warna pada bahan kardus yang digunakannya. Karena menurutnya, itu adalah gayanya. "Jika Anda adalah seorang seniman seperti saya, maka Anda tidak perlu banyak uang untuk menciptakan karya Anda," tandasnya.
OPINI :
dari kasus diatas kita bisa melihat bahwa naluri mansia untuk menciptakan keindahan itu sangat besar. dari barang yang menurut kita tidak ada nilai guna lebih seperti kardus, sang seniman dapat menciptakan keindahan yang berbentuk patung.
Dari itu dapat disimpulkan, bahwa keindahan dapat terbentuk melalui kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda (dalam kasus ini kardus) dan diantara benda itu dengan si seniman.
Studi kasus 2 :
Pria ini sulap kardus jadi karya seni menakjubkan
Merdeka.com - Zhongkai Xiang, 20, memiliki kemampuan artistik yang langka, yang membuatnya mampu menciptakan berbagai karakter dengan menggunakan kardus.
Sejak duduk di bangku SMP, pria asal Taiwan ini sudah tertarik untuk membuat patung kertas. Kemudian dia mulai mencoba membuat patung dari kardus, yang terus dilakukannya hingga sekarang.
Bukan cuma itu. Sesekali, dia juga mencoba untuk membuat patung dari bahan lain seperti sedotan minuman. Dari semua karyanya, salah satu favorit Zhongkai adalah patung naga, yang merupakan salah satu patung pertama yang pernah dibuatnya.
"Saya telah memproduksi banyak karya seni dari kardus. Sebagai contoh, Optimus Prime, kerangka T-Rex dan Pterodactyl, dan Iron Man," kata Zhongkai, seperti dilansir Stan Winston School of Character Arts.
Untuk membuat kostum Iron Man seukuran aslinya dari kardus, Zhongkai menggunakan teknik pemodelan kertas khusus yang disebut Pepakura. Uniknya, dia sangat jarang menambahkan warna pada bahan kardus yang digunakannya. Karena menurutnya, itu adalah gayanya. "Jika Anda adalah seorang seniman seperti saya, maka Anda tidak perlu banyak uang untuk menciptakan karya Anda," tandasnya.
OPINI :
dari kasus diatas kita bisa melihat bahwa naluri mansia untuk menciptakan keindahan itu sangat besar. dari barang yang menurut kita tidak ada nilai guna lebih seperti kardus, sang seniman dapat menciptakan keindahan yang berbentuk patung.
Dari itu dapat disimpulkan, bahwa keindahan dapat terbentuk melalui kumpulan hubungan-hubungan yang selaras dalam suatu benda (dalam kasus ini kardus) dan diantara benda itu dengan si seniman.
BAB 6
MANUSIA DAN PENDERITAAN
Studi kasus 1 :
Seorang ibu tega membunuh anaknya lalu bunuh diri
Tekanan ekonomi dan perilaku suami yang tempramental membuat Herawati (42) mengambil jalan pintas mengakhiri hidupnya. Tak cuma itu, putra bungsunya Andika (4) juga menjadi korban. Herawati Warga Kampung Cigebar, Desa Bojongasih, Kecamatan Bojongsoang Kabupaten Bandung, ditemukan tewas di sebuah anak sungai Citarum, Desa Cijagra, Kecamatan Bojongsoang, Jumat (2/3) siang. Tak jauh dari Herwati, ditemukan juga anak bungsunya oleh warga sekitar.
Kapolsek Bojongsoang, AKP Sutarman, mengatakan Herawati mengambil keputusan untuk mengakhiri hidup karena himpitan ekonomi. Dugaan selama ini kata dia, Herwati menenggelamkan anaknya, dan disusul tindakan nekat Herawati dengan memutuskan urat nadi tangan kirinya hingga tewas.
Menurutnya dugaan bunuh diri sangatlah kuat, ketika di bawah bantal kamarnya terdapat surat wasiat. "Isinya bahwa himpitan ekonomi dan utang yang melilit serta tindakan kasar yang selalu dilakukan suami menjadi salah satu alasan," katanya.
OPINI :
Berdasarkan studi kasus diatas itu merupakan contoh penggambaran penderitaan seorang istri yang mengalami penderitaan lantaran kondisi perekonomian keluarganya yang kurang dan kelakuan suami nya yang cenderung kasar terhadapnya. Sehingga ia tega menghabisi nyawa anaknya dan dirinya sendiri
Suami nya pun pasti melakukan KDRT karena tertekan secara psikologis lantaran himpitan ekonomi yang semakin besar di zaman sekarang ini.
Untuk menghindari kejadian seperti diatas sebaiknya kita harus selalu mendekatkan diri pada Tuhan. Tuhan tidak akan pernah memberikan cobaan diluar kemampuan umat-Nya. Selain itu kita harus memikirkan secara matang sebelum menikah, apakah kita sudah siap secara ekonomi, mental, dan fisik.
Studi kasus 2 :
Studi kasus 2 :
Perjuangan Hidup Nenek Yang Menjual Galon Air Minum
Vemale.com - Anda masih sering mengeluh tentang sulitnya hidup? Atau sering uring-uringan karena gaji tidak kunjung naik? Lihatlah hidup nenek ini. Usianya sudah 70 tahun lebih, tetapi terpaksa bekerja mengangkat galon-galon air mineral yang sangat berat. Kami yakin, di antara pembaca yang masih muda, mengangkat galon air adalah hal yang berat. Lebih baik meminta bantuan orang lain daripada mengangkat sendiri galon air minum.
Silakan bayangkan bagaimana jadinya seorang wanita tua harus mengangkat galon-galon air setiap hari. Inilah kisah nyata yang terjadi di Distrik Shijingshan Beijing, China. Nama wanita ini adalah Gao Meiyun, dia seorang janda yang tinggal bersama anaknya yang lumpuh dan cucunya yang sakit. Pada tahun 2008, sang cucu mengalami kecelakaan dan harus mendapat operasi pada kedua kakinya. Otomatis, Gao Meiyun berhutang pada banyak pihak untuk biaya operasi. Hari demi hari dihabiskan untuk bekerja keras melunasi hutang tersebut, sekaligus mencukupi kebutuhan sehari-hari. Selama bertahun-tahun, Gao Meiyun mengantar dan mengangkat sendiri galon air pesanan pelanggan dalam kondisi cuaca seburuk apapun.
Dengan berat badan yang hanya 38 kg, Gao Meiyun harus mengangkat galon air yang masing-masing bisa mencapai 20 kg. Pekerjaan ini terpaksa dilakukan karena hanya inilah cara yang bisa ditempuh Gao Meiyun untuk mendapatkan uang dan membiayai pengobatan anaknya. Anaknya sendiri tidak dapat bekerja karena masalah kesehatan yang diderita. Karena bertahun-tahun menjadi pengantar galon air, tubuh Gao Meiyun semakin membungkuk. Selain itu, dia mulai menghadapi masalah kesehatan, Gao Meiyun sering mengalami batuk parah, terlebih saat cuaca buruk datang.
Dengan pendapatan yang pas-pasan dan dipotong untuk hutang, Gao Meiyun dan anak cucunya tinggal di kamar sempit tanpa adanya jendela atau ventilasi. Ruang yang sempit itu juga dipenuhi botol-botol galon. Kehidupan Gao Meiyun mendapat simpati dari masyarakat sekitar, mereka sering membantu memberi uang, tetapi jumlah itu tetap tidak cukup untuk melunasi hutangnya. Beruntung, berita yang tentang Gao Meiyun membuat pemerintah China mengucurkan dana bantuan hidup setiap bulan, tetapi tidak termasuk biaya pengobatan. Bantuan beasiswa untuk cucu Gao Meiyun juga diberikan.
kawan, lihatlah nenek ini. Jika Anda masih sering mengeluh akan hidup, setidaknya perjuangan berat nenek Gao Meiyun bisa membuat kita yang masih muda malu jika terus saja mengeluh.
OPINI :
berbeda dengan kasus yang pertama, dalam kasus ini seorang nenek menanggung penderitaan yang lebih berat dibanding kasus pertama. tetapi sang nenek memiliki kebesaran jiwa yang lebih dibandingkan orang pada umumnya. dia rela bekerja keras untuk anak dan cucu nya, padahal bisa saja dia meinggalkan anak dan cucu lalu bekerja hanya untuk dirinya sendiri.
dalam kasus ini kita dapat melihat bahwa terkadang jika kita menjalani penderitaan dengan jujur dan tanpa mengeluh, kita akan mendapatkan kekuatan lebih. dan terkadang penderitaan dapat dijadikan suatu inspirasi bagi yang lain.
kawan, lihatlah nenek ini. Jika Anda masih sering mengeluh akan hidup, setidaknya perjuangan berat nenek Gao Meiyun bisa membuat kita yang masih muda malu jika terus saja mengeluh.
OPINI :
berbeda dengan kasus yang pertama, dalam kasus ini seorang nenek menanggung penderitaan yang lebih berat dibanding kasus pertama. tetapi sang nenek memiliki kebesaran jiwa yang lebih dibandingkan orang pada umumnya. dia rela bekerja keras untuk anak dan cucu nya, padahal bisa saja dia meinggalkan anak dan cucu lalu bekerja hanya untuk dirinya sendiri.
dalam kasus ini kita dapat melihat bahwa terkadang jika kita menjalani penderitaan dengan jujur dan tanpa mengeluh, kita akan mendapatkan kekuatan lebih. dan terkadang penderitaan dapat dijadikan suatu inspirasi bagi yang lain.
BAB 7
MANUSIA DAN KEADILAN
Studi Kasus 1 :
Mencuri Singkong Karena Kelaparan, Hakim Menangis SAAT MENJATUHKAN VONIS !!
diruang sidang pengadilan, hakim Marzuki duduk tercenung menyimak tuntutan jaksa PU terhadap seorang nenek yg dituduh mencuri singkong, nenek itu berdalih bahwa hidupnya miskin, anak lelakinya sakit, cucunya lapar, namun manajer PT A**** K**** (BAK** grup) tetap pada tuntutannya, agar menjadi contoh bagi warga lainnya.Hakim Marzuki menghela nafas,dia memutus diluar tuntutan jaksa PU, “maafkan saya” katanya sambil memandang nenek itu,’saya tidak dapat membuat pengecualian hukum, hukum tetap hukum, jadi anda harus dihukum. saya mendenda anda 1jt rupiah dan jika anda tdk mampu bayar maka anda harus masuk penjara 2,5 tahun, seperti tuntutan jaksa PU’.
Nenek itu tertunduk lesu, hatinya remuk redam, sementara hakim Marzuki mencopot topi toganya, membuka dompetnya kemudian mengambil & memasukkan uang 1jt rupiah ke topi toganya serta berkata kepada hadirin.“Saya atas nama pengadilan, jg menjatuhkan denda kepada tiap orang yg hadir diruang sidang ini sebesar 50rb rupiah, sebab menetap dikota ini, yg membiarkan seseorang kelaparan sampai harus mencuri untuk memberi makan cucunya”, sodara panitera, tolong kumpulkan dendanya dalam topi toga saya ini lalu berikan semua hasilnya kepada terdakwa
Sampai palu diketuk dan hakim marzuki meninggaikan ruang sidang, nenek itupun pergi degan mengantongi uang 3,5jt rupiah, termasuk uang 50rb yg dibayarkan oleh manajer PT A**** K**** yg tersipu malu karena telah menuntutnya.
Opini :
Kasus diatas mengajarkan kita bahwa hokum tetaplah hukum. Sang hakim benar benar menjadi wakil Tuhan di dunia yang memberikan hukuman. Tetapi dia tidak hanya menghukum nenek tersebut tetapi juga warga sekitar nenek tersebut yang tidak membantu kesulitan yang dialami sang nenek.
Hakim pada kasus diatas memiliki kejujuran yang sangat tinggi, dia ingin membantu nenek tersebut tetapi tidak ingin menyalahi hukum yang berlaku. sehingga dia mendapatkan cara untuk menolong nenek tersebut sekaligus memberi pelajaran kepada warga sekitar nenek tersebut tinggal.
Studi kasus 2 :
Studi kasus 2 :
Pecat Aparat yang Lindungi Perbudakan Buruh!
JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Martin Hutabarat mendesak Kepolisian RI untuk mengusut dugaan keterlibatan Polri dalam kasus perbudakan 34 buruh di pabrik kuali, di Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang. Jika ternyata terbukti melindungi praktik itu, aparat kepolisian yang bersangkutan patut diberhentikan dari Polri.
"Polri harus bertindak tegas. Polri tidak boleh melindungi atau setengah hati menindaknya. Kapolri perlu memerintahkan agar oknum polisi yang ikut menganiaya para pekerja yang menjadi korban perbudakan itu segera diusut, kalau perlu diberhentikan," ujar Martin di Jakarta, Senin (6/5/2013).
Martin menjelaskan, jika ada oknum pejabat Polri di wilayah yang justru mendapatkan upeti, maka oknum Polri itu juga harus ditindak. Pasalnya, sikap melindungi yang dilakukan Polri, kata Martin, bisa mengusik rasa keadilan masyarakat.
"Perbuatan yang dilakukan oknum-oknum polisi tersebut sangat biadab dan tidak dapat diterima akal sehat. Rasa keadilan masyarakat terusik karena perbuatan mereka. Kapolri perlu mengusut mereka juga, dan jangan sampai ada kejadian seperti ini di tempat lain," tukas anggota Komisi III DPR ini.
Pada Jumat (3/5/2013), Polda Metro Jaya dan Polres Kota Tangerang menggerebek sebuah pabrik kuali yang bosnya dicurigai telah melakukan penyekapan terhadap 34 buruh di Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang. Di pabrik itu, pengusaha diduga telah merampas kemerdekaan sekaligus melakukan penganiayaan terhadap para buruh.
Temuan Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras), para buruh itu setiap harinya hanya diberikan makanan sambal dan tempe, jam kerja melampaui batas, dan diberikan tempat tinggal yang tak layak. Mereka juga diancam ditembak dengan timah panas oleh aparat yang diduga dibayar oleh pengusaha di sana.
Polisi telah menetapkan tujuh orang tersangka yakni Yuki Irawan (41), Sudirman (34), Nurdin (34), Jaya alias Mandor (41), dan tangan kanan Yuki, Tedi Sukarno (34). Sementara itu, dua orang lain, Tio dan Jack, buron. Para tersangka dikenakan Pasal 333 KUHP tentang Perampasan Kemerdekaan dan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan. Hal itu dilihat dari beberapa temuan, antara lain pemilik pabrik tak membayar gaji sebagian buruh, pemilik pabrik juga tak memberikan fasilitas hidup yang layak, tak membiarkan buruh melakukan shalat, serta melakukan penganiayaan terhadap buruh.
Kini, kelima tersangka ditahan dan diperiksa di Polresta Tangerang. Sebanyak 34 buruh yang dibebaskan dari pabrik tersebut dipulangkan ke kampung masing-masing.
OPINI :
prihatin kepada orang-orang yang seharusnya memegang keamanan, menjadi contoh dan panutan di Negara ini malah melakukan pelanggaran, yakni Polri. Pada dasarnya tugas Polri adalah menjaga keamanan dan ketertiban dimasyarakat, mentaati semua aturan yang berlaku, melindungi, mengayomi, dan melayani masyarakat. Tetapi, pada contoh kasus diatas, diduga ada oknum polisi yang melindungi praktik penyekapan dan perbudakan terhadap buruh diTanggerang tersebut. Jika ternyata terbukti melindungi praktik itu, aparat kepolisian yang bersangkutan patut diberhentikan dari Polri.
Dan jika ada oknum polisi yang diduga menyiksa para buruh tersebut seharusnya segera diusut secepat mungkin. Karena walaupun seorang oknum polisi yang ikut terlibat, keadilan diNegara ini harus ditegakkan. Jika tidak ada keadilan, Negara ini akan cepat runtuh. Dan walaupun seorang pejabat yang menjadi tersangka sekalipun, keadilan juga harus tetap ditegakkan dengan cara memberikan sanksi kepada yang bersalah sesuai dengan apa yang dilakukannya.Tindakan oknum polisi ini sangat tidak pantas dicontoh dalam kehidupan masyarakat.